BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sebuah proses sekaligus sistem yang bermuara pada pencapaian tujuan tertentu yang dinilai dan diyakini sebagai yang paling ideal.[1] Bagi bangsa Indonesia tujuan yang paling ideal yang ingin dicapai melalui proses dan sistem pendidikan nasional ialah sebagaimana yang telah dituangkan dalam Undang – undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.[2] Bab II Pasal 3 :
Pendidikan nasional ... bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Salah satu faktor penting terhadap keberhasilan proses pentransferan ilmu kepada anak didik adalah minat belajar. Minat memiliki peran penting dalam upaya mencapai tujuan pendidikan sebagaimana yang telah dirumuskan di atas. Untuk itu guru harus mampu mengembangkan dan meningkatkan minat belajar peserta didik agar didapatkan hasil belajar yang maksimal. Bagaimana untuk meningkatkan minat belajar siswa?
Banyak strategi yang bisa dilakukan oleh guru dalam rangka meningkatkan minat belajar siswa. Tetapi yang lebih penting dalam rangka usaha pencapaian minat belajar siswa tersebut adalah kemampuan guru dalam menggunakan strategi dalam kegiatan belajar mengajar tersebut. Salah satu strategi yang dilakukan oleh seorang guru untuk meningkatkan minat belajar siswa adalah dengan penggunaan metode pembelajaran. Metode merupakan salah satu cara seorang guru dalam menyampaikan sebuah materi pembelajaran. Oleh sebab itu seorang guru selain harus menguasai materi tetapi juga harus mempunyai sebuah metode/strategi dalam menyampaikan materi pebelajaran kepada siswa. Perlu disadari bahwa sangat sulit untuk menyebutkan metode mengajar mana yang terbaik, yang paling sesuai dengan kondisi kelas tersebut. Oleh karena itu seorang guru harus mampu mengetahui karakteristik peserta didik dan kondisi kelas agar mampu mencari sebuah metode yang tepat dalam menyampikan sebuah materi.
Dari uraian di atas telah diketahui akan pentingnya metode mengajar oleh karena itu penulis bermaksud melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul : “ PENERAPAN METODE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII-B MTs WAHID HASYIM SETINGGIL GANDEKAN WONODADI BLITAR TERHADAP MATERI FIQIH PADA SEMESTER II TAHUN AJARAN 2010/2011.”
B. Penegasan Istilah
1. Penegasan Konseptual
a. Tanya jawab
Metode tanya jawab merupakan teknik penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa dan dapat pula dari siswa kepada guru. ( Djamarah dan Zain (1996:107).[3]
b. Minat belajar
Minat Belajar adalah rasa suka atau ketertarikan peserta didik terhadap pelajaran sehingga mendorong peserta didik untuk menguasai pengetahuan dan pengalaman, hal tersebut dapat ditunjukkan melalui partisipasi dan keaktifan dalam mencari pengetahuan dan pengalaman tersebut.[4]
2. Penegasan Operasional
Yang dimaksud dengan judul “Penerapan Metode Tanya Jawab Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa” adalah sebuah penyampaian materi pembelajaran oleh seorang guru kepada anak didik dengan menciptakan suassana yang aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan memberikan sebuah pertanyaan kepada siswa atau sebaliknya siswa bertanya kepada seorang guru agar kegiatan pembelajaran dapat menarik minat siswa untuk mempelajari terhadap sebuah materi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas , maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Sejauh manakah pengoptimalan metode tanya jawab dapat meningkatkan minat belajar siswa VIII-B MTs Wahid Hasyim Setinggil Gandekan Wonodadi Blitar pada semester II tahun ajaran 2010/2011 terhadap materi Fiqih ?
2. Apakah metode tanya jawab dapat meningkatkan minat belajar siswa VIII-B MTs Wahid Hasyim Setinggil Gandekan Wonodadi Blitar pada semester II tahun ajaran 2010/2011 terhadap materi Fiqih ?
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
Ø Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sejauh manakah pengoptimalan metode tanya jawab dapat meningkatkan minat belajar siswa VIII-B MTs Wahid Hasyim Setinggil Gandekan Wonodadi Blitar pada semester II tahun ajaran 2010/2011 terhadap materi Fiqih.
2. Untuk mengetahui apakah metode metode tanya jawab dapat meningkatkan minat belajar siswa VIII-B MTs Wahid Hasyim Setinggil Gandekan Wonodadi Blitar pada semester II tahun ajaran 2010/2011 terhadap materi Fiqih.
Ø Manfaat/Guna Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat membantu dan memberikan konstibusi kepada semua pihak terutama para akademisi pendidikan antara lain:
1. Bagi Sekolah
a. Membantu dalam proses belajar mengajar dan terlaksananya program kurikulum.
b. Sebagai bahan masukan dalam rangka pengembangan kurikulum sekolah.
c. Memberikan inovasi penyelenggaraan KBM yang disesuaikan dengan tuntutan perkembangan jaman.
2. Bagi Guru
a. Sebuah terobosan baru dalam pengelolaan kelas.
b. Sebagai masukan dalam proses pelaksanaan KBM agar mengikuti, memperhatikan, dan menerapkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini sehingga kelemahan pelaksanaan pembelajaran di lingkungan pendidikan dapat diperbaiki sesuai dengan saran dan rekomendasi dari hasil-hasil penelitian tindakan kelas.
3. Bagi Peneliti
a. Menembah wawasan bahwa siswa mampu berfikir, berbuat dan menilai terhadap sebuah materi.
b. Menambah wawasan dalam mengelola dan mnguasai kelas.
c. Memberikan nilai tambah dalam materi.
4. Bagi siswa
a. Memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami sebuah materi pembelajaran.
b. Menciptakan suasana belajar yang aktif
c. Mendorong siswa untuk berfikir kritis dan kreatif.
E. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan. Berisi tentang : latar belakang masalah, penegasan istilah, identifikasi, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka. Berisi tentang : pengertian metode tanya jawab, pengertian minat belajar, prinsip-prinsip metode tanya jawab, waktu mengajukan metode tanya jawab, langkah-langkah penggunaan metode tanya jawab, dan tujuan metode tanya jawab.
Bab III metode penelitian. Berisi tentang : setting, rancangan penelitian, pelaksanaan tindakan, tehnik pengumpulan data, dan tehnik analisa data.
Bab IV hasil penelitian dan pembahasan. Berisi tentang : hasil penelitian, pembahasan.
Bab V kesimpulan. Berisi tentang : kesimpulan, dan saran. Dan daftar pustaka.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Metode Tanya Jawab
Pengertian Metode tanya jawab adalah suatu cara untuk menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya (pertanyaan dari siswa yang harus dijawab oleh guru) baik secara lisan atau tertulis. Metode ini memungkinkan terjadinya komunikasi langsung antara guru dan pelajar : bisa dalam bentuk guru bertanya dan pelajar menjawab ; bisa pula pelajar bertanya dan guru menjawab. Hubungan antara guru dan pelajar merupaan hubungan timbale balik secara langsung.[5] Pertanyaan yang diajukan mengenai isi pelajaran yang sedang diajarkan guru atau pertanyaan yang lebih luas, asal berkaitan dengan pelajaran atau pengalaman yang dihayati. Pendapat lain mengatakan bahwa Metode tanya jawab merupakan metode pembelajaran dengan menyertakan secara aktif anak didik dalam proses pembelajaran. Dengan metode tanya jawab ini, maka tercipta komunikasi aktif diantara guru sebagai pendidik dan anak sebagai yang dididik.[6] Pada saat sesi tanya jawab, maka anak didik dapat mengutarakan berbagai hal yang dirasakannya sulit terkait dengan materi pelajaran dan guru memberikan jawaban. Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
B. Pengertian Minat Belajar
Minat menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap suatu gairah keinginan. sedangkan menurut Crow dan Crow, minat sangat erat hubungannya dengan dorongan, motif, dan reaksi emosi.[7] Sedangkan pengertian tentang belajar banyak dikemukakan oleh ahli psikologi seperti Leflon. Leflon (1991) menyatakan bahwa learning as a relatively permanent change in the organism that occurs as a result of experience, this change is often seen in overt or observed behavior, but not always. Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa belajar adalah terjadinya perubahan perilaku dalam diri organisme yang bersifat relatif permanen sebagai hasil dari pengalaman. Pengertian tersebut didukung oleh Gage (1984), yang menyatakan bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. (Sri Rukmini, 1998: 156).[8]
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Minat Belajar adalah rasa suka atau ketertarikan peserta didik terhadap pelajaran sehingga mendorong peserta didik untuk menguasai pengetahuan dan pengalaman, hal tersebut dapat ditunjukkan melalui partisipasi dan keaktifan dalam mencari pengetahuan dan pengalaman tersebut.[9] Minat memiliki manfaat sebagai pendorong yang kuat dalam mencapai prestasi. Dengan memiliki minat belajar, peserta didik lebih memperkuat ingatan tentang pelajaran yang diberikan oleh pendidik. Dengan ingatan yang kuat, peserta didik berhasil memahami materi pelajaran yang diberikan oleh pendidik. Sehingga, tidak sulit bagi peserta didik dalam mengerjakan soal atau pertanyaan dari peserta didik. Hal tersebut menghasilkan nilai yang bagus dan meningkatkan prestasi peserta didik. Selain itu, Minat belajar menciptakan dan menimbulkan konsentrasi dalam belajar. Peserta didik akan memiliki konsentrasi yang baik apabila dalam dirinya terdapat minat untuk mempelajari hal yang ingin mereka ketahui. Konsentrasi yang terbentuk inilah, yang mempermudah peserta didik memahami materi yang dipelajari. Seperti yang dijelaskan diatas, minat merupakan pendorong bagi peserta didik dalam belajar. Dengan minat tersebut, belajar bukan lagi sebagai beban bagi peserta didik. Belajar menjadi hal yang menggembirakan bahkan peserta didik dapat belajar dengan perasaan senang karena mengetahui hal-hal yang baru. Dengan kata lain, memperkecil kebosanan peserta didik terhadap pelajaran. Hal ini, menunjukkan bahwa minat sangat erat hubungannya dengan belajar.
C. Prinsip Metode Tanya Jawab
Untuk mencipatakan kehidupan interaksi belajar mengajar seorang guru harus menciptakan suasana belajar yang aktif dan menimbulkan interaksi melalui tanya jawab atau dialaog antara anak didik, tanya jawab ialah suatu metode untuk memberi motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya selama mendengar pelajaran. Dalam menyajikan sebuah bahan pelajaran guru menyampaikannya melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh anak didik. Dengan metode ini, antara lain dapat dikembangakan keterampilaan mengamati, menginterprestasi, mengklasifikasi,membuat kesimpulan dan menerapkan.[10] Dalam pembelajaran metode tanya jawab ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut dibagi dalam 4 dimensi yaitu :
1. Prinsip yang terlihat pada peserta didik
· Keberanian untuk mewujudkan minat, keinginan serta dorongan yang terdapat pada anak dalam suatu proses belajar mengajar.
· Keinginan dan keberanian untuk mencari kesempatan guna berpartisipasi dalam persiapan proses belajar mengajar.
· Dorongan ingin tahu yang besar dari peserta didik untuk mengetahui dan mengerjakan sesuatu yang baru dalam proses belajar mengajar.
2. Prinsip yang terlihat pada guru.
· Adanya usaha mendorong, membina gairah belajar dan partisipasi siswa secara aktif.
· Kemampuan menjalankan fungsi dan peranan guru sebagai inovataor dan motivator yang senantiasa mau menemukan hal-hal yang baru dalam proses belajar mengajar
· Pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk belajar menurut cara dan keadaan masing-masing
· Kemampuan untuk menggunakan berbagai jenis belajar serta pendekatan multi media.
3. Yang terlihat pada dimensi program.
· Tujuan pengajaran, konsep maupun isi pengajaran sesuai dengan kebutuhan, minat serta kemampuan peserta didik.
· Program cukup jelas, dapat dimengerti siswa dan menantang siswa untuk melakukan kegiatan belajar.
4. Yang terlihat pada situasi belajar-mengajar.
· Adanya komunikasi guru-murid dan murid-murid yang intim, hangat dan produktif.
· Adanya kegairahan dan kegembiraan belajar di kalangan peserta didik.[11]
Penerapan prinsip-prinsip belajar aktif dengan metode tanya jawab secara benar dalam pembelajaran FIQIH mampu menumbuhkan minat belajar dan membantu siswa menguasai materi FIQIH dan mengembangkan ketrampilan berpikir yang tinggi. Kemampuan itu terbentuk apabila seorang sumber dan fasilitator dalam hal ini adalah pendidik yang menuntun siswa untuk aktif berfikir memberikan sebuah gagasan terhadap sebuah petanyaan yang disampaikan seorang guru (mengkaji lingkungan social, menganalisis informasi, memecahkan masalah). Beberapa cara yang harus nampak dalam proses belajar dengan metode tanya jawab untuk menumbuhkan minat belajar siswa adalah :
a. Situasi kelas menantang siswa melakukan kegiatan belajar mengajar secara bebas tetapi terkendali.
b. Guru tidak mendominasi pembicaraan tetapi lebih banyak memberikan rangsangan berpikir kepada siswa untuk memecahkan masalah.
c. Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi siswa.
d. Kegiatan belajar siswa bervariasi.
e. Hubungan guru dengan siswa sifatnya harus mencerminkan hubungan manusiawi.
f. Adanya keberanian siswa untuk mengajukan pendapatnya melalui pertanyaan atau pernyataan.
g. Guru senantiasa menghargai pendapat siswa.[12]
D. Waktu Mengajukan Metode Tanya Jawab
Dilihat dari waktu penyampaiannya, pertanyaan dibagi menjadi tiga :
a. Pertanyaan awal pelajaran, yaitu pertanyaan pendahuluan yang dimaksud untuk menghubungkan pengetahuan yang telah lalu dengan pengetahuan yang baru, merangsang minat pelajar untuk menerima pelajaran baru, dan memusatkan perhatian mereka pada pelajaran.
b. Pertanyaan ditengah – tengah berlangsungnya proses belajar mengajar. Pertanyaan ini dimaksudkan untuk mendiskusikan bagian – bagian pelajaran dan menarik sebagian faktor baru.
c. Pertanyaan akhir pelajaran, yaitu pelajaran penutup yang dimaksudkan untuk mengulang, menghubungkan bagian bagian topik bahasan, dan menarik kesimpulan pelajaran sehingga pelajar dapat memahami pelajaran dengan mudah.
Dilihat dari segi sasarannya, pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua yaitu :
a. Pertanyaan ingatan dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan sudah dikuasi oleh pelajar. Kata Tanya yang digunakan ialah : apa, siapa, dimana, bilamana ( kapan ), dan berapa.
b. Pertanyaan pikiran dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana cara berfikir pelajar dalam menanggapi suatu persoalan. Kata Tanya yang digunakan ialah : mengapa dan bagaimana.[13]
E. Langkah – Langkah Penggunaan Metode Tanya Jawab
Dalam hal menyampaikan sebuah materi pelajaran dengan metode tanya jawab guru memperhatikan langkah – langkah berikut ini :
1. Persiapan
a. Menentukan topik.
b. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK.
c. Menyusun pertanyaan-pertanyaan secara tepat sesuai dengan TPK tertentu.
d. Mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan siswa.
2. Pelaksanaan
a. Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran khusus (TPK).
b. Mengkomunikasikan penggunaan metode tanya jawab (siswa tidak hanya bertanya tetapi juga menjawab pertanyaan guru maupun siswa yang lain).
c. guru memberikan permasalahan sebagai bahan apersepsi
d. Guru mengajukan pertanyaan keseluruh kelas.
e. Guru harus memberikan waktu yang cukup untuk memikirkan jawabannya, sehingga dapat merumuskan secara sistematis.
f. Tanya jawab harus berlangsung dalam suasana tenang, dan bukan dalam suasana yang tegang dan penuh persaingan yang tak sehat di antara para siswa.
g. Pertanyaan dapat ditujukan pada seorang siswa atau seluruh kelas, guru perlu menggugah siswa yang pemalu atau pendiam, sedangkan siswa yang pandai dan berani menjawab perlu dikendalikan untuk memberi kesempatan pada yang lain.
h. Guru mengusahakan agar setiap pertanyaan hanya berisi satu masalah saja.
i. Pertanyaan ada beberapa macam, yaitu pertanyaan pikiran, pertanyaan mengungkapkan kembali pengetahuan yang dikuasai, dan pertanyaan yang meminta pendapat, perasaan, sikap, serta pertanyaan yang hanya mengungkapkan fakta-fakta saja.[14]
Selain langkah tersebut diatas dalam mngajukan sebuah pertanyaan perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut :
a. Gunakan variasi pertanyaan yang terbuka dan tertutup.
b. Gunakan bahasa yang baik dan benar serta pilihlah kata-kata secara cermat .
c. Dengarkan baik-baik jawaban anak-anak.
d. Sikap mengatakan dengan kata-kata lain pertanyaan - pertanyaan anak dan mengarahkannya kembali.
e. jaga pertanyaan supaya pendek dan sederhana.
f. mulailah dari apa yang sudah diketahui murid-murid.
g. akui bila anda sendiri tidak tahu, tetapi kemudian usahakan mendapatkan jawabannya.
h. angkat tangan dan seorang tiap kali untuk mendapat jawaban.
i. berikan setiap orang kesempatan untuk menjawab pada waktu tertentu.
j. waspada terhadap pengalihan perhatian atau jawaban yang "tolol" dan usahakan untuk meredamnya.
k. gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti
l. jagalah agar pertanyaan itu singkat.[15]
F. Tujuan Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab berguna untuk mencapai banyak tujuan antara lain sebagai berikut :
a. Mengetahui penguasaan pelajaran terhadap pengetahuan yang telah lalu agar guru dapat menghubungkannya dengan topic bahasa yang baru.
b. Menguatan pengetahuan dan gagasan pada pelajar dengan member keempatan untuk mengajukan persoalan yang belum difahami, dan guru mengulang bahan pelajaran yang berkaitan dengan persoalan tersebut.
c. Memotivasi pelajar untuk aktif berfkir, memperhatikan jalannya proses belajar mengajar, dan melakukan pembahasan guna mencapai kebenaran.
d. Medorong pelajar untuk berbuat, menunjukkan kebenaran, dan membangkitkan semangat untuk maju.[16]
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting
1. Lokasi dan sejarahnya
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Wahid Hasyim yang terletak di dusun Setinggil Desa Gandekan Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar. MTs Wahid Hasyim merupakan sebuah yayasan sosial islam Wahid Hasyim yang didirikan tahun 1967 dan terdiri dari beberapa lembaga yakni MI Wahid Hasyim 1, MI Wahid Hasyim 2 dan MTs Wahid Hasyim.
2. Karakteristik siswa
Kondisi siswa MTs Wahid Hasyim Gandekan Wononodadi Blitar selama kegiatan belajar mengajar dalam kelas, bisa dikatakan lumayan tetapi perlu di tingkatkan keaktifannya dalam belajar. karena terkadang mereka banyak melakukan aktifitas yang kurang mendukung selama proses belajar mengajar berlangsung.
Keadaan tersebut bisa diakibatkan mungkin karena kurangnya ketertarikan siswa akan materi pelajaran yang disampaikan ataupun sebab lainnya. Dengan metode tanya jawab dalam pembelajaran materi FIQIH akan menambah motivasi siswa untuk belajar karena dalam metode tanya jawab akan merangsang siswa untuk mempelajari materi yang akan diajarkan serta menambah keaktifan siswa terhadap materi.
3. Karakteristik peneliti
Peneliti adalah guru praktek pengalaman lapangan di MTs Wahid Hasyim yang masih mencari metode yang tepat untuk menyampaikan materi pelajaran Fiqih di kelas VIII B di MTs Wahid Hasyim. Tujuanya adalah untuk memberikan inovasi baru dalam penyampaian materi pelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat berhasil dan efisien.
B. Rancangan Penelitian
1. Perencanaan penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi penerapan metode Tanya jawab untuk meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa (khususnya kelas VIII-B) terhadap mata pelajaran FIQIH .
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang ada kaitannya dengan penelitian antara lain:
1 Persiapan peneliti sendiri
2 Pembuatan silabus
3 Pembuatan RPP
4 Merencanakan model-model pembelajaran yang akan digunakan
Setelah persiapan tersedia kemudian peneliti melakukan control terhadap kondisi kegiatan belajar mengajar dengan guru yang lain. Dan penelitian dimulai dari tanggal 15 Januari sampai 12 Februari 2011.
C. PELAKSANAAN TINDAKAN
v Pertemuan Pertama
1. Pendahuluan
· Pembukaan
· Perkenalan dengan siswa kelas VIII-B
2. Kegiatan inti
· Menjelaskan aturan main kedepan selama dibina guru praktikan
· Menjelaskan materi kelas tentang shadaqoh, hibah dan hadiah.
· Memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal.
3. Penutup
· Salam penutup
v Pertemuan Kedua
1. Pendahuluan
· Pembukaan
· Memberi motivasi
· Apersepsi
2. Kegiatan inti
· Memulai pelajaran dengan mencocokkan tugas minggu lalu.
· Menyuruh siswa membaca materi tentang haji.
· Guru menjelaskan materi tentang haji sambil mengajukan pertanyaan atau tanya jawab terhadap siswa.
· Memberika siswa beberapa pertanyaan untuk dikerjakan.
3. Penutup
· Menyimpulkan
· Salam penutup
v Pertemuan Ketiga
1. Pendahuluan
· Pembukaan
· Memberi motivasi
· Apersepsi (pertanyaan singkat tentang materi minggu kemarin)
2. Kegiatan inti
· Memulai pelajaran dengan menyampaikan materi tentang macam-macam haji.
· Guru menyuruh beberapa siswa untuk membaca materi tentang macam-macam haji.
· Guru menyampaikan materi pembelajaran sambil mengadakan tanya jawab kepada siswa.
· Guru memberikan beberapa soal kepada siswa untuk dikerjakan.
3. Penutup
· Menyimpulkan
· Salam penutup
v Pertemuan Keempat
1. Pendahuluan
· Pembukaan
· Memberi motivasi
· Apersepsi (pertanyaan singkat tentang materi minggu kemarin)
2. Kegiatan inti
· Memulai pelajaran dengan menyampaikan materi tentang umroh.
· Guru menyuruh beberapa siswa untuk membaca materi tentang umroh.
· Guru menyampaikan materi pembelajaran sambil mengadakan tanya jawab kepada siswa.
· Guru memberikan beberapa soal kepada siswa untuk dikerjakan.
3. Penutup
· Menyimpulkan
· Salam penutup
v Pertemuan kelima
1. Pendahuluan
· Pembukaan
· Apersepsi
2. Kegiatan inti
· Ulangan
3. Penutup
· Siswa diminta membuat kritik dan saran kepada guru praktikan
· Permohonan maaf
· Salam penutup
D. Tekhnik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa cara untuk mengumpulkan data selama proses penelitian antara lain :
1. Perekaman Data
Dalam proses pengumpulan data peneliti memiliki cara tersendiri dalam mengumpulkan data. Maksudnya adalah peneliti melihat dan memperhatikan sikap dan perilaku serta aktivitas peserta didik secara langsung.
2. Pengamatan Langsung
Cara ini dilakukan untuk mendapatkan data yang diinginkan peneliti.maksud dari cara ini yaitu peneliti melihat langsung proses kegiatan belajar mengajar di kelas. dalam hal ini peneliti melihat perkembangan, kekurangan, kesulitan dan kemudahan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
3. Hasil Kerja Siswa
Dalam pengumpulan data peneliti tidak hanya melihat sesuatu yang bersifat abstrak tetapi juga melihat sesuatu yang bersifat konkrit. Aktifitas dan hasil kerja siswa juga merupakan sebuah nilai tambah dalam pengumpulan data.
E. Tekhnik Analisa Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data literer yakni sebuah analisa data dengan menggunakan sumber – sumber literatur untuk diaplikasikan atau diterapkan dalam penyampaian sebuah materi pelajaran.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Siklus Penelitian
a. Perencanaan
Perencanaan dalam ilmu management dikenal dengan istilah planning yang berarti sebuah langkah persiapan yang diarahkan kepada tujuan dan titik kulminasi pada suatu keputusan yang berfungsi sebagai landasan bagi tindakan selanjutnya.
Sehubungan dengan akan diadakannya penelitian tindakan kelas, maka peneliti diperlukan adanya sebuah persiapan terencana sehingga peneliti mempunyai batasan untuk melakukan kegiatan pada waktu penelitian.
b. Pelaksanaan
Ketika sudah mengkonsep sebuah perencanaan maka perencanaan tersebut diterapkan dalam suatu tindakan. Dan guru diharuskan mengikuti perencanaan yang telah dibuat sebagai acuan dalam kegitan belajar mengajar.
c. Pengamatan
Observasi adalah sebuah studi sistematis yang disengaja tentang fenomena sosial dan gejala psikis dengan pengamatan
Sedangkan menurut Sutrisno Hadi berpendapat bahwa observasi sebagai media ilmiah dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sengaja dan sistematis tentang fenomena-fenomena yang diselidiki.
d. Refleksi
Proses ini dalam menegemen disebut atau lebih dikenal dengan istilah evaluasi yang merupakan sebuah penelitian terhadap keberhasilan suatu kegiatan.
Analisa dalam kaitannya dengan penelitian ini adalah merupakan sebuah proses terakhir dalam melakukan sebuah perencanaan tindakan yang berkaitan dengan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti.
B. PEMBAHASAN
- Perencanan Tindakan
Perencanaan dalam ilmu management dikenal dengan istilah planning yang berarti sebuah langkah persiapan yang diarahkan kepada tujuan dan titik kulminasi pada suatu keputusan yang berfungsi sebagai landasan bagi tindakan selanjutnya
Sebelum melakukan penelitian peneliti mempersiapkan dan merencanakan beberapa hal diantaranya:
· Guru mempersiapkan bahan ajar yang akan digunakan sebagai bahan bahan penelitian ketika berada di kelas dan sesuai dengan indikator-indikator penerapan model pembelajaran untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
· Guru membuat rencana pembelajaran dan sekaligus scenario pembelajaran yang akan diimplementasikan pada waktu melakukan penelitian.
· Guru mempersiapkan lembar penilaian untuk menilai hasil kerja siswa.
- Implementasi Tindakan
Ketika sudah mengkonsep sebuah perencanaan maka selayaknyalah perencanaan tersebut diterapkan.ketika guru mulai memasuki lokasi penelitian maka guru harus mengikuti rencana pembelajaran yang telah dibuatnya, karena rencana merupakan sebuah acuan untuk melakukan langkah selanjutnya dalam proses belajar mengajar. Karena sebuah perencanaan juga sangat mendukung akan keberhasilan suatu kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa penggunaan metode tanya jawab sangat efektif untuk diterapkan dalam meningkatkan minat belajar siswa MTs Wahid Hasyim terhadap materi FIQIH. Selain itu data diatas juga menunjukkan adanya peningkatan prestasi dalam materi FIQIH.
Untuk implementasi keberhasilan metode tanya jawab, guru ketika sudah mulai memasuki kelas untuk mengajar, maka guru diharuskan mengikuti rencana pembelajaran yang telah dibuat oleh masing-masing guru. Karena rencana tersebut sebuah acuan untuk melakukan langkah selanjutnya dan sebuah dukungan agar guru dapat berhasil di dalam kegiatan belajar mengajarnya.
Dalam metode tanya jawab ini semua unsur akan berperan aktif baik siswa dan guru. selain itu dalam metode ini sebuah interaksi akan terjadi baik guru dengan guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari paparan diatas dapat diambil kesimpulan antara lain:
1. Pengertian Metode tanya jawab adalah suatu cara untuk menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya (pertanyaan dari siswa yang harus dijawab oleh guru) baik secara lisan atau tertulis.
2. Dalam pembelajaran metode tanya jawab ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut dibagi dalam 4 dimensi yaitu : Prinsip yang terlihat pada peserta didik, prinsip yang terlihat pada guru, prinsip yang erlihat pada dimensi program, dan pinsip yang terlihat pada situasi belajar mengajar.
3. Metode tanya jawab efektif, efisien dan kompetitif untuk diterapkan pada materi FIQIH.
4. Metode tanya jawab sangat bagus karena menekankan pada proses. Dalam artian bahwa siswa diajak untuk berfikir maksimal.
5. Metode tanya jawab sangat cocok untuk diterapkan pada materi FIQIH untuk meningkatkan minat belajar siswa yang dituntut aktif tetapi juga menuntut banyak guru untuk kreatif dan inovatif.
B. SARAN
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di MTs Wahid Hasyim Gandekan Wonodadi Blitar maka sebagai bahan masukan untuk pihak-pihak yang berkaitan dalam proses belajar mengajar peneliti paparkan beberapa saran yang bersifat kontruktif yang berkenaan dengan penerapan metode tanya jawab antara lain:
a. Guru harus memplanning semua yang akan dilakukan dan profesionalitas guru yang akan banyak dituntut.
b. Upayakan siswa untuk berfikir tetapi jangan terlalu tinggi. Serang alam pikiran siswa diatas sedikit kemampuan mereka sehingga siswa masih bisa menjangkau
c. Perhatikan psikologi siswa
d. Jangan takut memberi terobosan baru dalam mengajar.
e. Dikarenakan metode ini cukup kompetitif dan waktu yang sedikit maka susunlah durasi waktu dalam setiap kali pertemuan
f. Apa yang akan dipelajari minggu depan harus dikonfirmasi terlebih dahulu sehingga ada persiapan dari masing-masing siswa.
DAFTAR PUSTAKA
1. Syah, Muhibbin, Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, Rosdakarya, Bandung, 2003
2. Silberman, L. Melvin, Active Learning (101 cara belajar siswa aktif, Nusamedia, Bandung, 2004
3. Sudjana, Nana, Cara Belajar Siswa Aktif dalam proses belajar mengajar, Sinar Baru Bandung, 1989
4. Slameto, Belajar dan Factor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta, 1991
5. H. M. Arifin. Prof. M.Ed, Filsafat Pendidikan Islam, 1987.
6. Tim STAIN Malang, kegiatan belajar mengajar, DEPAG, Jakarta 2003
7. Zuhairini dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Usaha Nasional, 1983.
9. http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/02/minat-belajar/
[1] Fadjar, A. Malik. Visi Pembaruan Pendidikan Islam, Mustofa Syarif et.al. (eds.), Jakarta . LP3NI,1998,30
[4] http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/02/minat-belajar/ , tgl 31 desember 2010
[6] http://www.anneahira.com/pengaruh-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi-belajar.htm, tgl 30 Desember 2010
[8] Ibid.
[9] Ibid.
[10] Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar,.Jakarta:Rajawali/Grafindo Persada,2005.
[11] Syah, Muhibbin, Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, Bandung :Rosdakarya, 2003, 122-127.
[12] Sudjana, Nana, Cara Belajar Siswa Aktif dalam proses belajar mengajar, Bandung :Sinar Baru, 1989,104
[14] E.C Wragg, ketrampilan mengajar di Sekolah Dasar, diterjemahkan/disadur oleh: Anwar Jasin, Jakarta :Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1997
[15] Ibid.
[16] Ibid hal 173